Khamis, 3 Ogos 2017

Benarkah tiada siapa yang dapat mengenali Aku,walaupun wali, nabi atau rasulnya yang terdekat sekalipun?


Tidak siapapun yang dapat mengenal Allah, walaupun wali, nabi atau rasulnya yang terdekat sekalipun, benarkah begitu?, sehingga ada yang berkata hanya Allah mengenal Allah, jikalau hanya Allah yang mengenal Allah, jadi wali, nabi dan rasul itu siapa pula?
============================

Ada yang berkata, tidak siapapun dapat menyembah Allah dengan sempurna, sebab yang sempurna itu hanya Allah menyembah Allah, sehingga dikatakan bahwa iman itu adalah rasa, jadi kenalilah dirimu dengan rata, supaya dapat merasa dan melihat Allah dengan NYATA, adakah ini dapat terjawab oleh semua pencintanya?
============================

karena awal beragama adalah mengenal Allah, dan mengikut kaum sufi mengenal diri itu adalah mengenal Allah, diri mana yang harus dikenal jasad atau kah ruh? Sudah pasti jawabanNya ruh, dan ruh ini memanggil dirinya Aku, Aku inilah jawaban yang semestinya, karena Aku memberikan Hikmat kebijaksanaan kepada siapa saja yang Aku kehendaki
============================

Dan siapa saja yang Aku berikan hikmat itu maka sesungguhnya ia telah Aku berikan kebaikan yang banyak. Dan tiadalah yang dapat mengambil pelajaran ini melainkan orang-orang yang menggunakan akal fikirannya
============================

Karena tidak Aku ciptakan alam ini melainkan untuk Mu, telah Aku kurniakan akal agar engkau dapat memikirkan Aku, telah Aku kurniakan hati agar dapat engkau merasakan kehadiran Aku, telah Aku kurniakan pancaindera yang lima agar dapat engkau menyaksikan Aku
============================

Telah Aku kurniakan nafas agar engkau dapat menghirup bau ketenangan, telah Aku kurniakan mata agar dapat engkau melihat rupa Aku, telah Aku kurniakan telinga agar engkau dapat mendengarkan alunan suara Aku
============================

Apa lagi mahu mu wahai insan? Kenapa masih ada sangsi dalam hati mu? Kenapa masih engkau menafikan Aku? Telah Aku ciptakan sekaliannya untuk mu, Telah Aku sempurnakan kejadianmu
Masihkah kabur pandangan mata hati mu?
============================

Apa yang engkau nantikan tidak pernah pergi darimu, Apa yang engkau cari tidak pernah hilang dari dirimu, Pilihlah Aku sebagai Zat yang bertahta dihatimu, Demi NamaKu yang Agung, tiadalah zat yang wujud melainkan Zat Aku
============================

Demi matahari dan bulan, tiadalah yang lebih bersinar dari sinaran Diri Ku, Keluarlah engkau dari belenggu yang engkau tautkan pada dirimu sendiri
Kembalilah kepada Ku, Karena bukan engkau yang menanti, tapi Akulah yang menantimu
============================

Aku maha meliputi, tiada ruang dan waktu yang tak Aku liputi, didalam dirimu, tiada antara, antara engkau dan Aku, tak payah susah-susah, tak payah jauh-jauh, engkau mencari Aku, Aku sentiasa ada disini, dimana saja engkau menghadap maka yang menghadap itulah Aku

Mengenal Diri


Dan inilah satu risalah yg telah dibukakan bagiku pintu yg memberi faham didalam Sir akalku daripada Allah Azza Wajalla....

Dengan NamaKU yg bersifat Ar-Rahman dan yg bersifat Ar-Rahim, segala puji itu bagiKU Tuhan Pencipta sekalian alam. Bahawa sesungguhnya AKU ALLAH, tiada Tuhan yg disembah dengan sebenar-benarnya melainkan AKU, dan bahawa sesungguhnya Muhammad itu adalah hambaKU dan RasulKU yg AKU utuskan kepada sekalian makhlukKU

AKU-lah ALLAH,Dzat Yg Wajibul-Wujud Tuhan Pencipta sekalian alam. AKU-lah Dzat Yg Maha Tunggal, SediaKU tiada awal permulaan, KekalKU tiada akhir kesudahan. AKU Maha Hidup dan AKU Berdiri Sendiri, tiada sekutuKU sesuatu. AKU-lah Dzat Yg Maha Esa, Maha Kuasa dan Maha IradatKU diatas segala sesuatu

AKU-lah As-Shomad tempat tumpuan, hajat sekalian makhlukKU. AKU tiada beranak dan tiada yg memperanakkan bagiKU. AKU Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu yg ghaib dan yg nyata, dan segala ilmu itu adalah ilmuKU.

AKU Maha Mendengar lagi Maha Melihat akan tiap-tiap sesuatu. AKU-lah Dzat Yg Berkata-kata, dan Sifat KalamKU itu kekal adanya,
bahawasanya AKU telah pun Berkata-kata dan sedang Berkata-kata dan lagi akan Berkata-kata dengan para hamba pilihanKU selama-lamanya

AKU bukanlah roh dan roh itu bukanlah DzatKU, sesungguhnya roh itu adalah ciptaanKU dan cermin tempat nyata WujudKU

Maha Suci AKU daripada menyamai sesuatu, Maha Suci AKU Tuhan Yg Maha Besar, Maha Suci AKU Tuhan Yg Maha Tinggi daripada sesuatu

Maha Suci AKU daripada pihak dan arah, Maha Suci AKU daripada berbentuk dan berupa yg kasar atau yg halus

Maha Suci AKU daripada dikandung dalam sesuatu atau diluar sesuatu, AKU tiada bertempat didalam ruang, dan AKU tiada suara yg berbunyi dan berhuruf, dan tiada AKU cahaya dan tiada AKU kilauan, warna dan getaran

Maha Suci AKU daripada disifatkan akan DzatKU, Maha Suci AKU daripada dibatasiKU oleh sesuatu

Maha Suci AKU daripada dapat dilihat oleh segala mata dan Maha Suci AKU daripada dapat dipandang oleh segala akal.Maha suci AKU dan Maha Agung AKU daripada dapat dicapai oleh sesuatu, Maha Suci AKU, Maha Rahsia AKU yg tersembunyi SendiriKU

Maha Suci AKU dengan QahharKU yg tiada Kuasa seseorang pun menolakkan segala tadbirKU dan tiada Kuasa keluar daripada segala takdirKU, dan AKU berbuat apa yg AKU Kehendaki, dan tiada sesuatu pun yg dapat menahanKU.

Maha Suci AKU daripada dipersoalkan, apakah?dimanakah?mengapakah?bilakah?bagaimanakah? Dan sesungguhnya AKU tidak dapat ditanya oleh sesuatu.

Al-LatifKU ialah KelembutanKU, dan KeelokkanKU, dan KehalusanKU, dan KeundahanKU, dan KeluhuranKU, dan KetersembunyianKU didalam tiap-tiap sesuatu.

Dan tiada yg menjadikan manfaat dan mudarat, kurnia dan tegah, gerak dan diam, daya dan upaya melainkan AKU-lah yg Zahir, dan tiada yg dapat membinasakan sesuatu melainkan AKU, dan tiada yg memberi rezeki kepada tiap-tiap makhlukKU melainkan AKU.

Ka'abah ialah rumahKU dibumi, dan Arasy ialah rumahKU dilangit dan adapun rumahKU yg hakiki itu ialah Sir hambaKU yg telah AKU sucikan ia daripada selainKU.

Maha Suci AKU daripada berhubung dan bercerai dengan sesuatu, Maha Suci AKU daripada segala sifat kekurangan, dan AKU-lah Dzat Yg Maha Besar sifat KamalatKU yg tidak dapat dikira akan bilangannya.

AKU adalah perbendaharaan yg tersembunyi, dan AKU suka bahawa AKU dikenali, maka AKU jadikan makhluk untuk mengenaliKU.

Dan telah adalah AKU dan tiada sesuatu sertaKU, dan segala sesuatu binasa melainkan AKU, dan AKU sekarang seperti mana AKU dahulu jua, Maha Esa dengan KeEsaanKU.

Tiada AKU berkehendak kepada sesuatu dan berkehendak tiap-tiap sesuatu kepadaKU

Dan AKU-lah yg menentukan Qadar bagi tiap-tiap sesuatu dan telah selesailah segala IradatKU, dan tiada perubahan bagi takdirKU, tiada pengubah terhadap hukumanKU, dan tiada hukum(undang-undang) melainkan hukum-hukumKU, AKU-lah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Sesungguhnya tiada Tuhan melainkan AKU Yg Maha Esa, tiada sekutu bagiKU sesuatu, bagiKU semua kerajaan dan bagiKU segala Kepujian, dan AKU diatas segala sesuatu Amat Kuasa

Maka AKU-lah Dzat Yg disembah disetiap zaman dan disetiap tempat

AKU-lah Dzat Yg Awal tiada permulaan adaKU dan AKU-lah Yg Akhir tiada kesudahan WujudKU, dan AKU-lah Yg Zahir dan telah nyata KudratKU dan IradatKU dan AKU-lah Yg Batin, DzatKU Yg Mahasuci yg terselimut ghaib didalam keghaiban yg Mutlak selama-lamanya

Dan tiada yg Wujud dengan sebenar-benarnya didalam sekalian alam ini melainkan WujudKU, AKU-lah Dzat yg Maha Esa, Maha Tunggal, Mahasuci dan Maha Tinggi AKU, dan tiada sesuatu yg seumpama AKU ( LAISA KAMISTLIHI SYAIUN ), AKU ALLAH, Al-Khaliq. Maha Benarlah AKU, Tuhan Yg Maha Agung....

- BUTA SELAIN DZAT ALLAH-

JALAN FANAFILLAH


Pertama : TAUHIDUL AF'AL
Kedua : TAUHIDUL SIFAT
Ketiga : TAUHIDUL ASMA
Keempat : TAUHIDUL ZAT
Dan suatu riwayat mengatakan sebagai berikut :
FANA'IL AF'AL FANA'IL SIFAT dan FANA'IL ZAT. . .

Adapun Tauhidul AF'AL itu seperti engkau kata ;
LAFA'LUN ILLA FI’LULLAH,
Artinya :
"tiada mempunyai perbuatan melainkan semata perbuatan Allah Ta'ala jua didalamnya (Hakikatnya)".

Adapun Tauhidul SIFAT itu yakni seperti engkau kata, dan engkau i'tikatkan didalam hatimu :
IA KUDRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT, SAMA, BASHAR, KALAM,
Artinya ;
"Tiada mempunyai Kuasa, Berkehendak, Tahu, Hidup, Mendengar, Melihat dan Berkata-Kata.
Melainkan kesemuanya itu daripada Allah Ta'ala jua pada hakikatnya".

Adapun Tauhidul DZAT itu seperti engkau kata engkau I'tikatkan didalam hatimu ;
LA MAUJUDA ILLALLAH,
Artinya :
"Tiada yang Ujud didalam Alam ini melainkan Allah Ta'ala semata-mata pada Hakikatnya",
kerana sekalian Alam (Ujud alam) ini tiada Maujud sendirinya, tetapi berdiri Ujud kepada Ujud Allah aza wazalla.

Keempat dalil Shuhudul Kasyrah, seperti telah diuraikan terdahulu, iaitu Pandang Yang Banyak Didalam Satu dan Pandang Yang Satu Didalam Yang Banyak.
Maka pandang itu olehmu dengan bahwasannya Ujud sekalian Alam ini berdiri kepada Ujud Allah Ta'ala, Tiada Maujud sendirinya dan Pandang olehmu bahwasannya Allah Ta'ala itu Maujud didalam sesuatu yang Maujud maka disertakan Pandangmu itu dengan Pandang.
"Pandang Rahsia Didalam Hati"
Bukan pandang yang dibangsakan dengan perkataan dan lafad itu tiada memberi faedah.
Artinya pandang olehmu bahwasannya Allah Ta'ala itu Maujud ia didalam tiap-tiap sesuatu Ujud, Yaitu pandang HAWIYAHNYA QIYAUMAHNYA dan KUDRATNYA serta kebesarannya dan tiada diambil tempat dan Allah Ta'ala itu tiada menjadi rupa sesuatu,
Kerana Allah Ta'ala
LAISAKAMISLIHI SYAI’UN WAHUWASSAMI’UL BASHIR
Artinya ; "Tiada menyamai Allah Ta'ala itu sesuatu juapun dan ia amat mendengar lagi amat melihat akan segala pekerjaan baik yang zahir mahupun yang bathin".
Dan lagi ketahui olehmu bahwasanya sesungguhnya keadaan kita itu tetap selama-lamanya didalam ILMU ALLAH TA'ALA jua, demikianlah sebenar-benarnya I'tikad kita, maka itulah I'tikad sekalian para Nabi-Nabi Allah, sekalian wali Allah dan I'tikad sekalian yang Sholih-Sholih maka janganlah kita ubah daripadaI'tikad ini, supaya sampai kepada jalan
FANAFILLAH dan BAQABILLAH,
Artinya ; GHAIP KITA DIDALAM ALLAH TA'ALA dan KEKAL ADANYA DENGAN ALLAH TA'ALA.
- - - - - - -
Adapun Artinya GHAIP itu ialah HAPUS, hapus itu tiada lagi kelihatan ZAT kita, kecuali ZAT Allah Ta'ala semata.
Begitulah hendaknya I'tikad dan pandang kita, umpamanya seperti ombak ia bernama ombak atau laut sebab ia bernama laut, tetapi pada hakikatnya adalah daripada AIR jua. Maka itu namanya tiga hakikat tetapi berasal daripada satu jua. Umpamanya seperti besi didalam Api, maka hilanglah besi itu oleh api, tiada kelihatan lagi ujud besinya, hanya keadaan api itulah yang kelihatan semata, zatnya, sifatnya dan Af'alnya. Maka apabila ditetapkan keadaan itu dan dikeraskan didalam keadaan kita, nescaya hilanglah keadaan kita itu, maka tiada lagi dan sampailah kita kepada jalan fanafillah dan baqabillah, maka apabila kita tidur terlihatlah oleh kita dialahnya pada bertemu.

TUDIBBUL BADANI HAJJA ALA QALBI,
"hancurlah badan jadilah hati".
TUDIBUL QALBI SHARARROHI,
"hancurkan hati jadikan roh".
TUDIBURROHI SHARANNURU,
"hancurkan roh jadikan Cahaya",
Ialah AKU ALLAH (dalam Diam). Aku yang sebenarnya Rahsia MARKUM MANUSIA didalam hatimu itu.
Adapun hati manusia itu umpama cermin, maka apabila ditilik didalamnya, maka kelihatanlah itu Tuhan-nya, daripada Rahsia-nya, kerana rupa kita yang bathin itulah yang diakui Allah Rupa Daripada Rahsia-nya,
kerana dalil menyatakan yang Artinya ;
"Insan itu Rahsiaku, Rahsiaku itu Sifatnya, sifatnya itu Tiada lain daripada Ujud AKU Yang wajib Ujud Adanya".
ALQALBUHAYATI SYIRRI ANA ILLA ANA,
Artinya ; "Didalam Akal itu Hati, didalam Hati itu Roh, didalam Roh itu Sirr, didalam Sirr itu AKU".
AKU RAHSIA SEGALA MANUSIA AKU RAHSIA SEGALA MANUSIA DIDALAM HATI.
Ketahui olehmu hai Shaleh. Inilah orang yang sebenar-benarnya mengenal Allah Ta'ala seperti ;
MAN ARAFALLAHU FAHUWA ALLAH,
Yakni barang siapa mengenal Allah iaitu bernama Allah Muhammad.
Muhammad Allah Hakikatnya (Tunggal)
BUTA SELAIN DZAT ALLAH

Selasa, 1 Ogos 2017

SELAWAT NABI, RUKUN DAN SYARAT DOA TERKABUL

Imam Al-Qasthalani dalam kitab Masalik Al-Hanfa mengatakan, “Sebagian ulama berkata: ‘Jika harapan-harapanmu sukar terpenuhi, maka perbanyaklah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.”

Al-‘Arif billah Sayyid Muhammad bin Umar Al-Qashri mengatakan, “Membaca selawat atas Nabi Muhammad SAW adalah sebuah keharusan bagi para salik di awal perjalanan spiritualnya, dan terus-menerus membaca selawat baik siang maupun malam. Selawat dapat menjadi penolongnya selama menempuh perjalanan spiritual dan meraih kedekatan kepada Allah SWT dibandingkan dengan macam dzikir yang lain.Selawat juga merupakan kunci untuk membuka pintu hidayah menuju Allah SWT. Sebab Nabi Muhammad SAW adalah perantara (washilah) antara kita dengan Allah; penunjuk jalan bagi kita menuju kepada-Nya; orang yang memperkenalkan kita kepada-Nya.

Maka, bergantung kepada perantara adalah lebih utama daripada langsung kepada dzat yang dituju. Karena, perantara adalah faktor utama bagi kita untuk bisa berhubungan dengan Tuhan yang Mahaagung dan Mahakuasa; kunci utama untuk masuk ke tempat-tempat yang berada di dekat dengan-Nya. Nabi Muhammad SAW adalah perantara (washilah) antara makhluk dan Tuhan.”

Menurut Imam Al-Qasthalani, “Ketahuilah, tak mungkin mampu mencontoh perbuatan dan akhlak Nabi kecuali dengan usaha keras, tidak mungkin mau berusaha dengan keras kecuali sangat cinta kepada Nabi, dan tidak mungkin cinta mati kepada Nabi kecuali dengan cara memperbanyak bacaan selawat. Sebab, barangsiapa yang suka pada sesuatu, maka dia akan sering menyebut-nyebutnya.

Karena itu, bagi seorang salik, ia mesti memulai jalan spiritualnya dengan memperbanyak bacaan selawat atas Nabi Muhammad SAW. Mengingat bacaan selawat menyimpan keajaiban-keajaiban luar biasa dalam rangka pembersihan jiwa dan penerangan batin, di samping masih banyak lagi rahasia-rahasia dan faedah-faedah yang tidak mungkin dihitung oleh angka dan bilangan.

Seorang salik, perlu memiliki hati yang ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah ketika membaca selawat atas Nabi sehingga dia mampu memetik buah selawat dan barokahnya yang bertebaran. Selawat di sepanjang jalan mencari Tuhan bagaikan lampu penerang yang dapat menjadi hidayah yang diperlukan. Barangsiapa yang menghiasi kalbunya dengan lampu shalawat, maka dia akan mampu melihat segala hakikay tauhid berkat cahaya terang selawat tersebut.”

Rasulullah SAW bersabda, “Semua doa tertolak, kecuali dia membaca selawat untuk Muhammad dan keluarganya,” Hadis ini diriwayakan oleh Ath-Thabrani dalam kitab Al-Awsath, dan dari Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah, ia berkata: “Setiap doa pasti terhalangi oleh sebuah tabir antara pemohon doa dan Allah. Kecuali orang itu membaca selawat, maka tabir tersebut akan terbakar, dan doa itu akan menembusnya. Jika orang itu tidak membaca selawat, maka doanya akan terpental.”

Dalam kitab Asy-Syifa dari Ibnu Mas’ud r.a., ia berkata: “Jika di antara kalian ada yang mengharapkan sesuatu dari Allah, maka hendaklah memulai doanya dengan puja dan puji kepada-Nya, disusul dengan membaca selawat atas nabi-Nya, baru kemudian menyampaikan hajatnya (harapan). Hal yang demikian ini lebih berpeluang besar untuk terkabulkan.”

Al-Qadhi Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah Al-Husaini r.a. berkata, “Ibnu ‘Atha berkata, ‘Doa memiliki rukun-rukun tertentu, sayap-sayap, sebab-sebab, dan waktu-waktu khusus. Jika memenuhi rukun-rukunnya maka doa itu akan menjadi kuat. Jika memiliki sayap-sayap maka ia akan terbang ke langit. Jika tepat waktunya maka ia akan berjalan terus. Dan jika memenuhi sebab-sebab maka doa itu akan terkabulkan.

Rukun-rukun doa adalah hati yang khusyuk, konsentrasi, lembut, pasrah diri, bergantung sepenuhnya kepada Allah, dan melepaskan diri dari ketergantungan kepada faktor apa pun (selain Allah). Sayap-sayap doa adalah ketulusan dan kejujuran. Waktu berdoa adalah di malam hari. Sebab-sebabnya adalah membaca selawat atas Nabi Muhammad SAW.”

--As-Safinah Al-Qadiriyah Li Asy-Syaikh ‘Abd Qadir Al-Jailani Al-Hasani