Selasa, 7 Februari 2012

Sifat Orang-Orang Yang Beriman




Segala puji bagi Allah Yang Tinggi:

قال الله تعالى:﴿ الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَى فَجَعَلَهُ غُثَاء أَحْوَى ﴾

“Yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya). dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumput, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman”.( QS. Al-A’la: 2-5).

قال الله تعالى:﴿ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى وَإِن تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى ﴾

“Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi”.( QS. Thaha: 6-7).

Aku memuja Allah Yang Maha Suci, Raja Yang Maha Benar dan Nyata, Yang bersemayam di atas Arasy dan memiliki kerajaan. Rahmat dan ilmuNya meliputi segala sesuatu. Dan kepadaNya-lah orang-orang yang berakal dan berilmu memanjatkan segala bentuk pujian. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, yang tiada sekutu bagiNya, Yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang rahasia dan tersembunyi.

قال الله تعالى:﴿ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَى مِن ذَلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴾

“Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.( QS. Al-Mujadilah: 7).

Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya, yang menyeru kepada ketaqwaan. Beliau adalah orang yang paling mengenal tuhannya, paling baik dalam beribadah dan taat pada perintah Tuhannya, itulah jalan petunjuk yang diberikan kepadanya. Tidak ada jalan kebikan kecuali dia menunjukkan umatnya pada jalan tersebut dan tidak ada jalan keburukan kecuali beliau memperingatkan umatnya agar mereka tidak tenggelam padanya. Maka sangat pantas jika taat kepada Rasulullah disejajarkan dengan taat kepada Allah, sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah:

قال الله تعالى:﴿ مَّنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللّهَ وَمَن تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ﴾

“Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka”.( QS. Al-Nisa’: 80).

Ya Allah!, curahkanlah salawat dan salam kepada hambaMu dan RasulMu, Muhamad dan kepada keluarga serta seluruh para sahabatnya, sebagai mercusuara dalam bidang ilmu dan petujnjuk, menara keadilan dan ketaqwaan, mereka adalah sahabat terbaik yang membenarkan Rasulullah, mengikuti sunnah beliau dan menjalankan ajaran beliau baik perintah beliau, atau perbuatan dan amal beliau. Allah Yang Maha Tinggi memuji mereka di dalam firmanNya:

قال الله تعالى:﴿ مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا ﴾

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak melemahkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.”( QS. Al-Fath: 29).




Amma Ba’du

Wahai sekalian manusia bertqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan sadarilah pengawasan Allah dengan kesadaran sebenar-benarnya, kesadaran orang yang memang mendengar dan melihat peringatan. Disebutkan di dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar semoga Allah meredhai keduanya: bahwa seorang lelaki yang berwibawa dan tenang masuk kepada Rasulullah sallallau alaihi wa sallam pada saat kami sedang duduk-duduk di sisinya lalu lelaki tersebut bertanya kepadanya: “Wahai Muhammad apakah iman itu?. Rasulullah sallallau alaihi wa sallam menjawab: Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para rasul dan hari akhir dan beriman kepada qadar Allah, yang baik dan yang buruk”. Orang tersebut berkata: Engkau benar. Kamipun terheran-heran dengan pertanyaan dan pembenaran yang diucapkannya. Kemudian dia bertanya kembali: Apakah yang dimasud dengan ihasan?. Beliau menjawab: Engkau menyembah Allah sakan-akan dirimu melihatNya dan jika engkau tidak melihatNya maka sungguh Dia telah melihatmu. Sang penanya berkata kembali: Engkau benar, maka kamipun semakin terheran-heran dengan pertanyaannya dan pembenarannya. Kemudian dia bertanya kembali: Wahai Muhammad bilakah kiamat itu terjadi? Rasulullah sallallau alaihi wa sallam menjawab: Tidaklah orang yang ditanya lebih megetahui dari orang yang ditanya. Kemudian lelaki tersebut pergi, lalu Rasulullah sallallau alaihi wa sallam bertanya kepada kami: Apakah kalian mengetahui siapakah yang datang tadi?. Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahuinya. Rasulullah sallallau alaihi wa sallam Menjawab: Ini adalah Jibril dia datang guna mengajarkan kepada kalian tentang perkara agama kalian”.( HR. Muslim).

Renungkanlah hadis ini dan hadis-hadis yang lainnya dan ketahuilah bahwa terlalu lama kalian telah berpaling dari berita besar baik karena merasa berat dan atau karena kebodohan dan sibuk dengan harta dunia yang rendah, sehingga kalian justru lebih mememntingkan perkara yang memalingkan kalian dari jalan yang lurus dan jalan petunjuk.

Dahulu, para salafus soleh menyembah Allah sekan-akan mereka melihatNya, namun jika mereka tidak meilhatNya maka mereka tetap ikhlas dalam beribadah, bersyukur terhadap nikmat-nikmatNya, takut kepadaNya sebab Allah senantiasa melihat mereka.

Sesungguhnya perumpamaan keimanan di dalam sanubari seorang muslim sama seperti pohon yang baik, menghasilkan buah yang baik, dan amal soleh adalah buah dari keimanan, yang akar-akarnya telah tumbuh di dalam qalbu para salafus soleh dan tumbuh subur di dalam hati setiap orang yang beriman setelah mereka, sehingga dengannya mereka disifati dengan sifat keberuntungan yang paling tinggi, seperti yang disebutkan di dalam firman Allah:

قال الله تعالى:﴿ قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاء ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ أُوْلَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴾

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam solatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.( QS. Al-Mu’minun: 1-11).

Allah Subahnahu Wa Ta’ala menyebutkan pada pembukaan amal soleh mereka bahwa mereka khusyu’ di dalam solat mereka. Khsyu’an mereka bersemayam di dalam hati mereka dan tercermin di dalam amal mereka. Mereka menundukkan pandangan mereka, menjaga lisan mereka dari perkataan yang sia-sia, menunaikan hak Allah pada harta mereka, menjaga kemaluan mereka, menepati janji-janji mereka dan menunaikan amanah mereka. Mereka meyakini bahwa solat adalah tiang agama, Yang membedakan mereka dengan yang selain mereka adalah penyebutan awal tentang mereka dengan kata sifat, yaitu khusyu’ dalam solat, lalu menyebut sifat mereka dengan keteguhan menjealankan solat, bersabar atasnya, menunaikan solat tepat pada waktunya, secara berturutan tanpa terputus-putus, maka dengannya mereka berhak mendapat syurga Firdaus, di mana mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

Sungguh benar Rasulullah sallallau alaihi wa sallam di dalam sebuah sabdanya ketika beliau melihat seorang lelaki yang sedang mempermainkan jenggotanya saat solat: Seandainya hatinya khusyu’ dalam solat maka anggota badannyapun juga ikut khusyu’”.( HR. Al-Hakim dan Al-Turmudzi).

Dan sabda Rasulullah sallallau alaihi wa sallam: Bagaimanakah pendapat kalian jika sebuah sungai mengalir di depan pintu salah seorang dari kalian dan dia mandi padanya lima kali sehari apakah ada dari dakinya yang tersisa. Para sahabat menjawab: Tidak wahai Rasulullah, tidak akan tersisa sedikitpun dari dakinya pada badannya. Lalu Rasulullah sallallau alaihi wa sallam bersabda: Demikianlah dengan solat yang lima waktu Allah menghapuskan dosa dan kesalahan dengannya”. ( Muttafaq Alaihi).

Bertaqwalah wahai para hamba Allah dan ikutilah jejak orang-orang soleh, arahkanlah segala upaya untuk taat kepada Allah, maka dengannya kalian akan menjadi orang beriman yang beruntung dengan mendapat syurga na’im dan ingatlah hari di mana setiap makhluk menghadap Allah dan setiap mereka mendapatkan balasan masing-masing, dan janganalah kalian menjadi orang yang berpaling dari mengingat Allah dan tidak menghendaki kecuali kehidpan dunia, bahkan kalian harus menjadi seperti orang yang difirmankan oleh Allah Subahnahu Wa Ta’ala:

قال الله تعالى:﴿ إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ وَأَخْبَتُواْ إِلَى رَبِّهِمْ أُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ الجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴾

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal soleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni syurga mereka kekal di dalamnya.”.( QS. Hud: 23).



قال الله تعالى:﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِي وَالِدٌ عَن وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴾

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.( QS. Luqman: 33-34).

Semoga Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-Qur’an yang mulia, dan Allah memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat-ayat Allah Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah yang Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepadaNya dan bertaubatlah kepada Allah, sebab Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.


Tiada ulasan:

Catat Ulasan